Mulai tahun 2019 ini, Universitas Syiah Kuala ikut berpartisipasi dalam Projek Erasmus+ Capacity-building mengembangkan Kurikulum Program Master Data Science & Artificial Intelligence bersama 14 partner konsorsium di Asia (Thailand, Indonesia, Srilanka) dan Eropa (Belanda, United Kingdom, Yunani, Portugal). Keempat belas partner tersebut adalah: Asian Institute of Technology (AIT), Leiden University (LEU), Telecast Solutions Ltd., Skybridge, PeopleCert International Ltd., Hellenic Professionals Informatics Society (HePIS), University of Minho (UMI), Athens University of Economics and Business (AUEB), University of Sri Jayewardenepura (USJP), University of Peradeniya (UoP), Universitas Sumatera Utara (USU), Institut Teknologi Bandung (ITB), Khon Kaen University (KKU), and Walailak University. Target dalam dua tahun kedepan ini diharapkan akan lahir di Unsyiah Program Studi S2 yang fokus dalam bidang DS&AI ini.

Data Science (DS) adalah bidang ilmu yang berkaitan dengan proses ekstraksi pengetahuan yang bermanfaat dari data yang besar dan kompleks. Bidang ilmu ini lahir dari gabungan ilmu pembelajaran mesin (machine learning), data mining, database, dan visualisasi. Data Science sangat diperlukan untuk memberi dukungan penting bagi para pengambil keputusan menentukan arah kebijakan yang tepat berdasarkan data, sedangkan Artificial Inteligence (AI) atau Kecerdasan Buatan berhubungan dengan proses otomatisasi pintar dan simulasi kecerdasan manusia dalam berbagai bentuk. Asian Institute of Technology telah memiliki pengalaman yang signifikan dalam program M.Sc bidang DS&AI. Dalam kegiatan ini AIT berperan sebagai koordinator konsorsium.

Pada pertemuan Kick of Meeting (KoM) DS&AI perdana tanggal 20-21 Juni 2019 lalu di AIT, Pathumthani, Thailand, tim Unsyiah yang hadir adalah Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc., Koordinator Erasmus+ di Unsyiah dan Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat/Dosen Informatika sekaligus koordinator kegiatan DS&AI Unsyiah. Kick of Meeting membahas serangkaian rencana kerja yang harus diselesaikan oleh setiap partner dalam 3 tahun, rencana kegiatan capacity-building dan pengembangan kurikulum, struktur kurikulum DS&AI untuk level master, program profesional terkait DS&AI bersertifikat, evaluasi dan monitoring, serta desiminasi seluruh kegiatan DS&AI nantinya. Sampai saat ini, Universitas Syiah Kuala telah berpartisipasi dalam lima kegiatan Erasmus+ yaitu Expert Program, INDOPED, SPIRE, S-Farm, dan DS&AI.

Leave a comment